This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 07 Oktober 2012

Bugis Sabah

Suku kaum Bugis merupakan salah satu etnik yang terdapat di dalam kelompok ras berbilang bangsa di negeri Sabah. Kebanyakan suku kaum ini telah menetap di pantai Timur Sabah iaitu di daerah Tawau, Semporna, Kunak dan Lahad Datu.
Dari aspek sosial, suku kaum ini lebih terkenal dengan kerabat pangkat diraja (keturunan dara), mementingkan soal status individu dan persaudaraan sesama keluarga. Dari segi perkahwinan,suku kaum ini lebih suka menjalinkan perkahwinan dengan keluarga terdekat dan perceraian pula merupakan hubungan sosial yang amat tidak disukai oleh suku kaum ini kerana ia meruntuhkan hubungan kekeluargaan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Pada dasarnya, suku kaum ini kebanyakannya beragama Islam Dari segi aspek budaya, suku kaum Bugis menggunakan dialek sendiri dikenali sebagai ‘Bahasa Ugi’ dan mempunyai tulisan huruf Bugis yang dipanggil “aksara” Bugis. Aksara ini telah wujud sejak abad ke-12 lagi sewaktu melebarnya pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia.
Sejarah kedatangan suku kaum Bugis di Sabah (Tawau khususnya) berkaitan dengan sejarah penerokaan Tawau. Adalah dipercayai suku kaum ini telah meninggalkan Kepulauan Sulawesi menuju ke Pulau Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan dan Borneo sejak abad ke-16 lagi.
Tahun 1840 dijadikan sebagai fakta kukuh untuk menyatakan tempat permulaan penerokaan Tawau oleh suku kaum Bugis. Penempatan awal oleh suku kaum Bugis ini bermula di kawasan yang dikenali sebagai Ranggu. Ini bermakna suku kaum Bugis sudah pun menerokai kawasan Tawau dan menjadikan Ranggu sebagai salah satu destinasi untuk berulang-alik ke Indonesia menjadi pedagang dan membawa masuk pekerja buruh ke ladang-ladang milik kerajaan British ketika itu. Apapun, Ranggu diasaskan oleh nenek Penghulu K.K. Salim di Kampung Sungai Imam, Bombalai.
Kemudian seorang lagi bangsa Bugis dari kerabat diraja Bone bernama Petta Senong menetap di Sungai Imam, Bombalai. Usaha mereka ketika itu adalah sebagai orang upahan kepada Kerajaan Sulu untuk menghapuskan sebanyak mungkin lanun-lanun yang bergerak di perairan Laut Sulu, Borneo.
Kemudian, beberapa kawasan baru terus diterokai oleh suku kaum Bugis dan kawasan yang termasuk dalam tapak pembangunan Bandar Tawau. Antara suku kaum Bugis yang terlibat dalam penerokaan bandar Tawau ialah Puang Ado, Daeng Mappata, Wak Neke, Wak Gempe dan Haji Osman.
Konsep siri masiri (malu, menjaga maruah) yang dikaitkan dengan kata-kata suku kaum Bugis antara lainnya :
- “…aja mumaelo’ nabetta taue makkalla ricappa’na lete’ngnge”.
Maksud terjemahannya : Janganlah engkau mahu didahului orang menginjakkan kaki dihujung titian ( Janganlah engkau mahu didahului orang lain untuk mengambil rezeki ).
- “…naia riasengage’ to warrani maperengnge narekko moloio roppo-roppo ri laommu, rewekko paimeng sappa laleng molai”
Maksud terjemahannya : Yang disebut orang berani ialah yang kuat dan unggul bertahan, Jikalau engkau menghadapi rintangan berat yang engkau tak dapat lalui atau atasi, kembalilah memikirkan jalan atau cara untuk mengatasinya.
Sumber:
Dipetik dari Kertas Projek Penyelidikan “Penglibatan Politik Suku
Kaum Bugis Satu Kes Kajian di N.46 Merotai, Tawau” oleh Nordin Bula.
(Perpustakaan Wilayah Tawau, Peti Surat 775, 91008 Tawau, No.Tel /Faks : 089-760632)


Local business results for bugis near Singapore

Local business results for bugis near Singapore

A.

Hotel 81 Bugis

– www.hotel81.com.sg – +65 6339 8181 - 15 reviews
B.

Bugis Backpackers Hostel

– www.bugisbackpackers.com – +65 6338 5581 - 45 reviews
C.

Superb Hub @ Bugis City

– www.superbhub.co.cc – +65 9669 9990 - 67 reviews
D.

Ma Maison Restaurant (Bugis Junction)

– maps.google.com – +65 6338 4819 - 33 reviews
E.

Siam Kitchen (Bugis Junction)

– www.siamkitchen.com.sg – +65 6337 3777 - 12 reviews
F.

POSB – Bugis Junction

– www.bugisjunction-mall.com.sg – +65 6339 6635 - 17 reviews
G.

Crystal Jade My Bread (Bugis) Pte. Ltd.

– www.crystaljade.com – +65 6333 0198 - 1 review
H.

Shaw – Bugis Cineplex

– www.shaw.sg – +65 6738 0555 - 1 review
I.

Sketches (Singapore) Pte Ltd

– yum.sg – +65 6334 5911 - 16 reviews
J.

Swensen’s Cafe Restaurant (Parco Bugis Junction)

– www.bugisjunction-mall.com.sg – +65 6336 9784 - 5 reviews

Konsep Kosmogoni orang bugis

Pada postingan kemarin mengenai Budaya Bugis dalam La Galigo : Alur Teks Dalam Epik La Galigo terdapat 3 tempat yang menjadi cerita utama pada epos la galigo ini. Ketiga tempat tersebut mencakup :
1.Boting Langiq (Perkawinan Di langit yang Dilakukan Oleh We Tenriabeng)
2.Ale Kawaq (Di bumi. Keadaan-keadaan yang terjadi Dibumi)
3.Buri Liu (Peretiwi/Dunia Bawah Tanah/Laut)
Ternyata tempat tersebut bukan hanya sekedar menjadi dekor termpat berlangsungnya para tokoh didalam epos la galigo. Tetapi tempat-tempat tersebut juga mempunyai fungsi-fungsi indeksikal bagi aktifitas kehidupan manusia bugis
Dunia Makro-Mikrokosmos Orang Bugis
Dari bagan diatas terlihat bagaimana posisi ketiga dunia makro-mikrokosmos diatas tertata dalam bentuk bersusun tiga. Itu berarti eksistensi keberadaan mikrokosmos berada ditengah-tengah yang diatur dan di Kontrol oleh dunia atas dan dunia bawah. Agar dunia atas dan dunia bawah dapat memberikan kemakmuran bagi dunia tengah, maka manusia yang menghuni dunia tersebut harus tunduk dan patuh terhadap tatanan yang ada dalam dunia makrokosmos.
Dari sinilah berpangkal pandangan makro-mikrokosmos orang bugis yang memandang dunia ini menjadi 3 lapiran. Konsep tersebut berada dalam kesatuan kosmos yang stukturan dan fungsional.
Konsep Sulapaq Eppaq Wola Suji Orang Bugis
Pandangan kosmogoni orang bugis ini dengan apa yang disebut konsep Sulapaq Eppaq Wola Suji (Segi Empat Belah Ketupat). Konsep Sulapaq Eppaq adalah filsafat tertinggi orang bugis yang menjadi seluruh wujud kebudayaan dan sosialnya.
Wujud Konsep Sulapaq Eppaq juga dapat dilihat dalam bentuk manusia

Pernikahan I La Galigo dengan I Da’batangeng

Sebelum Membaca Ini Baca Kisah Kepulangan La Galigo Ke Cina Dan terpikatnya kepada I Da’Batangeng
Pada waktu tengah malam buta, I Da’batangeng diantarkan pulang ke kampung halamannya di cina rilau.
Pada keesokan paginya, ketika sang surya baru saja terbit di ufuk timur, bangunlah La Galigo bersepupu langsung membasuh muka lalu menenangkan perasaan hatinya sambil makan sirih. Diarahkanlah pandangan matanya ke atas pelaminan yang diduduki I Da’batangeng, maka iapun terkejut karena tidak dilihatnya bayangan sepupunya Punna LipuE Cina Rilau. Ia lalu bertanya:
“Kemanakah gerangan adindaku I Da’batangeng?”
Lalu dijawab oleh La Pallajareng :
“Adik kita I Da’batangeng telah kembali ke kampung halamannya di Cina Rilau pada larut malam.”
Maka bergegaslah I La Galigo menyusul kepergian adik sepupunya sampai ke Cina Rilau. Turut serta segenap anak datu yang tujuh puluh orang itu.
Berkatalah La Makkasau:
“Maafkalah pamanda wahai ananda Galigo. Kembalilah ke Latanete, agar ayahandamu mengajukan pinangan resmi atas sepupumu I Da’batangeng. Barulah kita ramaikan perjodohanmu.”
Dibalaslah oleh Galigo:
“Perkenankalah ananda untuk tidak kembali lagi ke Latanete. Biarkanlah ananda tinggal di singgasana kediaman adinda I Da’batangeng, sementara menantikan kedatangan duta/utusan resmi dari ayahanda Opunna Ware. Nantilah di sini, di atas singgasanamu hamba mempersiapkan diri untuk menikah serta bersanding dengan adinda I Da’batangeng.”
Silih berganti paman-paman I La Galigo dating menasehatinya. Namun semuanya sia-sia. I La Galigo tidak sudi lagi mendengarkan petuah ataupun kata-kata lembut dan bujuk rayu. Bingunglah pikiran Sawerigading mengingat tindakan putranya yang terlanjur itu.
Maka diantarkanlah kepada I La Galigo pakaian pengantinnya di Cina Rilau. Di sana pulalah, di istana kediaman I Da’batangeng, La Galigo mempersiapkan diri untuk menikah. Maka ia pun duduk bersanding dengan sepupunya di atas pelaminan.
Syahdan, maka tiga bulan lamanya setelah ia kawin, maka hamillah I Da’batangeng. Jabang bayi dalam kandungan. I Da’batangeng ketagihan pada penyelenggaraan tradisi leluhur di Ale Luwu. Namun sang dukun tidak segera menyelenggarakan, sehingga jabang bayi itu gaib bersamaan dengan datangnya petir dan kilat yang sambung-menyambung. Jabang bayipun terdampar di Sao Kutt Pareppa’E, istana kediaman Baginda Ratu We Tenriabeng di Pettala Langit.
Di sanalah di Pettala langit diselenggarakan upacara selamatannya. Bayi itupun diberi nama Aji Laide I Lasangiyang. Setelah diselenggarakan upacaranya di Petala Langit, barulah ia dikirim di ke ujung langit, menjadi ana asuh Baginda Talettu Sompa yang berjodoh dengan Apung Manngenre’ ri Sawangmega, sebab baginda itu orang mandul. Beliau adalah sudara Batara Guru Sang Manurung di Ale Luwu.

Pernyataan Matoa Ujung kepada Manurungngi Raja Bone ke-1


Inilah perjanjian yang dilafaskan oleh wakil kelompok masyarakat yang ada di tana Bone apabila ingin menunjuk seorang raja untuk memimpin Bone


To Manurung (Raja) : "Teddua nawa-nawako, Temmabbaleccokko"
Tidakkah engkau berdua hati!? Tidakkah engkau ingkar!?

Matoa Ujung (wakil ketua masyarakat - Matoa/Ulu Unang) : "Angikko ki raukkaju. Riao' miri' ri-akkeng. Matappalireng. Elomu rikkeng. Adammu kua. Mattampa'ko kilao, Millauko kisawe. Mauni anameng, pattarommeng. Rekkua muteawi, Ki-teai toi-sa. Ia kita ampirikkeng temmakare'. Dongirikeng temmatippe. Musalipuri'kkeng Temmacekke."

Terjemahan :

Anginlah engkau, kami daun kayu. Ke mana engkau menghembus ke sana kami terbawa. Kehendakmu kepada kami, titahmu jadi. Engkau menyeru, kami pergi. Engkau meminta, kami memberi. Engkau memanggil, kami menyahut. Walaupun anak kami dan isteri kami, apabila engkau tak menyukainya, kami pun tak menyukainya. Akan tetapi, tuntunlah kami menuju kemakmuran. Engkau menyelimuti kami agar kami tidak kedinginan.

Terjemahan Umum

Kami ingin dikasihani Tuan, menetaplah di sini di negeri Tuanku, janganlah lagi pergi (lenyap), duduklah di sini memerintah kami Tuanku. Kehendakmulah yang menentukan, perintahmu kami lakukan. (tetapi) Engkau jaga kami dari gangguan burung pipit, (Engkau) selimuti kami agar kami tidak kedinginan, Engkau ikat kami bagai seonggok padi yang tak hampa, walaupun anak kami dan atau isteri kami bila Engkau tidak menyukainya, kami pun juga tidak menginginkannya.

Sejarah Lontara'

NTANG LONTAR / LONTARAPOHON LONTAR (Borassus flabellifer)
     
Sample Image
 
Pohon Lontar (dalam bahasa Bugis disebut batang ta" buahnya disebut bota..' atau buata..')
kalau Anda ingin menikmati buah lontar atau Bota..' silakan ke Bone he...he... 
 
     Sejenis palem berbatang satu yg kuat & kokoh, dgn tinggi 15-30m, batangnya ke arah ujung & pangkal membesar dgn daun membentuk tajuk. Pelepah yg lebar serta pd bgn atas hitam, bunga jantan di dlm alur spt yg ada pd tanduk, bunga betina poros bulir dgn daun pelindung yg besar. Buahnya bulat peluru berdiameter 7-20cm, tenda bunga membesar, dinding buah tengah berserabut dgn buah keras 3, lepas & putik lembaga berongga. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan daging buahnya.     
   
Sample Image
Lontar yang masih kosong
  
Lontar (dari bahasa Jawa: ron tal, "daun tal") adalah daun siwalan  atau tal (Borassus flabellifer atau palmyra) yang dikeringkan dan dipakai sebagai bahan naskah dan kerajinan. Artikel ini terutama membahas lontar sebagai bahan naskah manuskrip.

Lontar Sebagai bahan Naskah.
   
Sample Image
 Contoh Lontar yang berisi doa-doa Kristen dari India Selatan
 
  Sample Image
Contoh Lontar dari Nepal
 
 Sample Image
Contoh Lontar dari Bali
 
 Sample Image
Lontara Sulawesi
 
 Sample Image
Piasau untuk menulis Lontara
 
Lontar sebagai bahan naskah dipakai di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Nusantara  banyak ditemukan naskah lontar dari Sunda (Jawa Barat), Jawa, Bali, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan.

Proses Pembuatan Lontara
      Di pulau Bali, daun-daun lontar sebagai alat tulis masih dibuat sampai sekarang. Pertama-tama daun-daun pohon siwalan dipetik dari pohon. Pemetikan biasa dilakukan pada bulan Maret/April atau September/Oktober  karena daun-daun pada masa ini sudah tua. Kemudian daun-daun dipotong secara kasar dan dijemur menggunakan panas matahari. Proses ini membuat warna daun yang semula hijau menjadi kekuningan. Lalu daun-daun direndam di dalam air yang mengalir selama beberapa hari dan kemudian digosok bersih dengan serbet atau serabut kelapa.
Setelah daun-daun dijemur kembali, tapi sekarang kadang-kala daun-daun sudah dipotong dan diikat. Lalu lidinya juga dipotong dan dibuang. Setelah kering daun-daun lalu direbus dalam sebuah kuali besar dicampur dengan beberapa ramuan. Tujuannya ialah membersihkan daun-daun dari sisa kotoran dan melestarikan struktur daun supaya tetap bagus.
      Setelah direbus selama kurang lebih 8 jam, daun-daun diangkat dan dijemur kembali di atas tanah. Lalu pada sore hari daun-daun diambil dan tanah di bawah dedaunan dibasahi dengan air kemudian daun-daun ditaruh kembali supaya lembab dan menjadi lurus. Lalu keesokan harinya diambil dan dibersihkan dengan sebuah lap. Lalu daun-daun ditumpuk dan dipres pada sebuah alat yang di Bali disebut sebagai pamlagbagan. Alat ini merupakan penjepit kayu yang berukuran sangat besar. Daun-daun ini dipres selama kurang lebih enam bulan. Namun setiap dua minggu diangkat dan dibersihkan.
      Setelah itu daun-daun dipotong lagi sesuai ukuran yang diminta dan diberi tiga lubang: di ujung kiri, tengah, dan ujung kanan. Jarak dari lubang tengah ke ujung kiri harus lebih pendek daripada ke ujung kanan. Hal ini dimaksudkan sebagai penanda pada saat penulisan nanti. Tepi-tepi lontar juga dicat, biasanya dengan cat warna merah. Lontar sekarang siap ditulisi dan disebut dengan istilah pepesan dalam bahasa Bali dan sebuah lembar lontar disebut sebagai lempir.

Proses Penulisan Lontara
      Setiap lempir lontar yang akan ditulisi, biasanya diberi garis dahulu supaya nanti kalau menulis tidak mencong-mencong. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang disebut panyipatan. Tali-tali kecil direntangkan pada dua paku bambu. Lalu dibawahnya ditaruh lempir-lempir lontar. Tali-tali ini lalu diberi tinta dan ditarik. Rentangan tali yang ditarik tadi lalu mental dan mencipratkan tinta ke lempiran lontar sehingga terbentuk garis-garis.
      Pisau untuk menulisi lontar. Lalu lontar yang sudah siap ditulisi ditulisi menggunakan pisau tulis yang di Bali disebut pengropak atau pengutik. Di Jawa Barat dalam bahasa Sunda disebut dengan istilah péso pangot. Sang penulis sebenarnya mengukir aksara pada lempir-lempir lontar ini. Setelah selesai ditulis sebuah lempir, biasanya pada kedua sisi, maka lempir harus dihitamkan. Cara menghitamkan dilakukan dengan menggunakan kemiri yang dibakar sampai mengeluarkan minyak. Lalu kemiri-kemiri ini diusapkan pada lempir dan ukiran aksara-aksara tadi jadi terlihat tajam karena jelaga kemiri. Minyak kemiri sekaligus juga menghilangkan tinta-tinta garisan. Lalu setiap lempir dibersihkan dengan lap dan kadangkala diolesi dengan minyak sereh supaya bersih dan tidak dimakan serangga.
      Lalu tumpukan lempir-lempir ini disatukan dengan sebuah tali melalui lubang tengah dan diapit dengan sepasang pengapit yang di Bali disebut sebagai takepan. Namun kadangkala lempir-lempir disimpan dalam sebuah peti kecil yang disebut dengan nama kropak di Bali (di Jawa kropak artinya adalah naskah lontar).

LONTARA SULAWESI

      Di Sulawesi Selatan lontar dikenal juga dan disebut sebagai lontara. Bentuk lontara agak berbeda dengan lontar dari Jawa dan Bali. Sebab di Sulawesi Selatan lontar disambung-sambung sampai panjang dan digulung sehingga bentuknya mirip dengan sebuah kaset (video ataupun musik).
Konon lontara dari Sulawesi ini sudah sangat langka, di dunia lontara Sulawesi tinggal tiga buah naskah saja.

Tempat penyimpanan koleksi lontara
      Beberapa perpustakaan dan instansi umum lainnya di seluruh dunia menyimpan koleksi lontar dan menyadiakannya bagi para peneliti untuk dibaca. Di bawah ini diberikan daftar.

Indonesia

    * Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta
    * Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (d/h Fakultas Sastra) Universitas Indonesia di Depok
    * Museum Sri Baduga, Bandung
    * Museum Sonobudoyo Yogyakarta
    * Museum Mpu Tantular, Surabaya
    * Gedong Kirtya, Singaraja
    * Pusat Dokumentasi Budaya Bali, Denpasar
    * Museum Negeri NTB, Mataram
  
Amerika Serikat

    * Library of Congress Belanda
    * Perpustakaan Universitas Leiden
    * Perpustakaan KITLV, Leiden

Britania Raya

    * British Library, London

Jerman

    * Staatsbibliothek zu Berlin (milik yayasan Stiftung Preußischer Kulturbesitz), Berlin
    * Perpustakaan Universitas Heidelberg, Heidelberg Perancis
    * Bibliothèque Nationale, Paris
(wikipedia)

Baju tokko

Konon dahulu kala, ada peraturan mengenai pemakaian Baju Tokko (Bugis), Baju Bodo (Makassar). masing-masing warna manunjukkan tingkat usia perempuan yang mengenakannya.
1. Warna jingga, dipakai oleh perempuan umur 10 tahun.
2. Warna jingga dan merah darah digunakan oleh perempuan umur 10-14 tahun.
3. Warna merah darah untuk 17-25 tahun.
4. Warna putih digunakan oleh para inang dan dukun.
5. Warna hijau diperuntukkan bagi puteri bangsawan
6. Warna ungu dipakai oleh para janda.

Selain peraturan pemakaian baju bodo itu, dahulu juga masih sering didapati perempuan Bugis-Makassar yang mengenakan Baju Bodo sebagai pakaian pesta, misalnya pada pesta pernikahan. Akan tetapi saat ini, baju adat ini sudah semakin terkikis oleh perubahan zaman. Baju bodo kini terpinggirkan, digantikan oleh kebaya modern, gaun malam yang katanya modis, atau busana-busana yang lebih simpel dan mengikuti trend.

Walau dengan keterpinggirannya, Baju bodo kini tetap dikenakan oleh mempelai perempuan dalam resepsi pernikahan ataupun akad nikah. Begitu pula untuk passappi'-nya (Pendamping mempelai, biasanya anak-anak). Juga digunakan oleh pagar ayu.
(dari berbagai sumber)

Bugis di afrika selatan


DARI manakah sebenarnya asal usul orang Bugis yang kini bermukim di Afrika Selatan? Dari Malaysia atau dari Makassar?
Pertanyaan itulah yang dibawa Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia Graffits Memela ketika bertemu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya ke Sulsel, Senin (12/5) malam. Sebab, menurut Graffits, selama ini ada anggapan bahwa orang Bugis di negaranya berasal dari Male (Malaysia). Sementara itu, pemerintah Sulsel menyatakan orang Bugis di Afrika itu berasal dari Sulsel.
“Mana yang benar?” Begitu kira-kira pertanyaan yang dilontarkan Graffits kepada Syahrul Limpo dalam pertemuan silaturahmi kedua pejabat di rumah jabatan Gubernur Syahrul.
Menjawab keraguan Graffits itu, Syahrul yang baru sebulan dilantik sebagai Gubernur Sulsel periode 2008-2013 menegaskan bahwa orang Bugis Makassar di Afrika adalah keturunan Syeh Yusuf, ulama dan pejuang yang berasal dari Sulawesi Selatan yang dibuang pemerintah Belanda ke negara itu pada abad ke-16.
“Syekh Yusuf adalah keturunan Raja Gowa (Sulsel) yang diasingkan pemerintah Belanda ke Afrika yang kemudian mengajarkan agama Islam sekaligus berjuang membela Afrika dari penindasan penjajah di negara tersebut,” katanya. Lalu, dari hasil perkawinan pengikut Syekh Yusuf inilah berkembang keturunan orang Bugis Makassar hingga saat ini di Afrika.
Bahkan, tambah Syahrul, kuburan ulama kharismatik dan pejuang dari Gowa itu ada di Afrika dan di kabupaten Gowa, Sulsel. Ini membuktikan bahwa hubungan darah antara rakyat Afrika dan Indonesia khususnya Gowa sudah menyatu sehingga perlu dijalin kerjasama budaya dan pendidikan di negara itu.
Kerja sama pembangunan
Pertemuan Syahrul-Graffis itu sendiri dilakukan dalam kaitan rencana pembangunan arsitektur rumah adat Balla Lompoa di Cape Town oleh Pemprov Sulsel pada tahun 2009 nanti. Graffits sendiri berharap agar pembangunan miniatur balla lompoa di negaranya termasuk bangunan perpustakaan serta duplikat benda-benda bersejarah dan budaya orang Bugis-Makassar itu segera direalisasikan.
Dalam pembicaraan singkat sebelum dijamu makan malam bersama isteri dan sejumlah rombongan yang menyertainya, Dubes Arfika Graffits menambahkan bahwa negaranya juga akan membangun pendidikan di Afrika Selatan supaya masyarakat bisa berbahasa Indonesia dan mengenal lebih dekat budaya Indonesia khususnya budaya Sulawesi Selatan.
“Pemerintah Afrika dan Indonesia sudah menandatangani kerja sama (MoU) bidang pendidikan dan kebudayaan saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Afrika tahun lalu,” ungkapnya.
Syahrul didampingi Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo menambahkan bahwa rencana pembangunan Balla Lompoa dan perpustakaan di Cape Town akan direalisasikan tahun 2009 sebagai perwujudan sejarah antara pemerintah Indonesia (Sulsel) dan pemerintah Afrika.
“Bahan bangunan arsitek miniatur Balla Lompoa akan diangkut kapal laut yang dimasukkan dalam kontainer ke negara tersebut,” ungkapnya.
Sumber : Antara

Malaweng dan Hukum Adat Bangsa Bugis


Setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri yang merupakan pencerminan kepribadian dan penjelmaan dari pada jiwa bangsa itu sendiri. Demikian pula bangsa Bugis memiliki  tatanan hukum adat dalam menjalani kehidupannya.
Adat merupakan pencerminan kepribadian suatu bangsa yang berlangsung turun temurun dari abad ke abad. Setiap bangsa di dunia tentu memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Sehingga ketidaksamaan inilah yang memberikan identitas antara bangsa yang satu dengan yang lainnya.
            Adat diibaratkan sebuah fundasi yang kukuh, sehingga kehidupan modern pun ternyata tidak mampu melengserkan adat-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat. Karena adat itu dapat mengadaptasikan diri dengan keadaan dalam proses kemajuan zaman sehingga adat itu tetap kekal dan tegar menghadapi tantangan zaman.
            Hukum adat merupakan sesuatu tatanan hidup masyarakat yang kemudian menjadi hukum yang tidak tertulis. walaupun demikian tetap dipatuhi berdasarkan atas keyakinan bahwa peraturan-peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum.
            Dahulu, dikalangan bangsa Bugis Bone dikenal hukum adat dengan istilah “Malaweng”. Dari berbagai sumber yang diperoleh penulis bahwa, Hukum Adat Malaweng itu terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.    Malaweng tingkat pertama (Malaweng Pakkita), yakni sesorang yang melakukan pelanggaran melalui pandangan mata. Misalnya, menatap sinis kepada orang lain, menatap tajam laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya dan lain sejenisnya.
2.    Malaweng tingkat kedua (Malaweng Ada-ada), yakni seseorang yang melakukan pelanggaran melalui kata-kata yang diucapkan. Misalnya, berkata yang tidak senonoh kepada orang, membicarakan aib orang lain, berkata sombong dan angkuh, berkata kasar kepada lawan bicaranya, dan lain sejenisnya.
3.    Malaweng tingkat ketiga ( Malaweng Kedo-kedo), yakni seseorang yang melakukan pelanggaran karena perbuatan tingkah laku. Misalnya, laki-laki melakukan hubungan intim dengan perempuan adik atau kakak kandungnya sendiri, membawa lari anak gadis (silariang), melakukan hubungan intim dengan ibu/ayah kandungnya sendiri, menghilangkan nyawa orang lain, mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan yang punya, dan lain sejenisnya.
Dahulu, khusus dalam hal kawin mawin dengan saudara kandungnya sendiri atau ayah/ibu kandungnya sendiri  tergolong pelanggarang pelanggaran adat yang paling berat karena apabila hal ini terjadi maka keduanya baik laki-laki maupun perempuan mendapat hukuman dengan cara “Riladung” yakni keduanya dimasukkan ke dalam sebuah karung yang diikat dengan tali kemudian ditenggelamkan ke dasar laut dengan menggunakan alat pemberat batu. Dahulu, salah satu tempat eksekusi yang ada di Bone adalah Kawasan Tanjung Pallette yang berjarak 12 km dari kota Watampone sekarang ini. Keduanya dinaikkan kesebuah perahu kecil dan dibawa ke arah timur sejauh 3 km dari pantai Tanjung Pallette kemudian ditenggelamkan ke laut.
 (Teluk Bone) 

Daftar Bupati Kab.Bone


1. Abdul Rachman Daeng Mangung (Kepala Afdeling) Tahun 1951
2. Andi Pangerang Daeng Rani (Kepala Afdeling/Kepala Daerah) Tahun 1951 - 1955
3. Ma’mun Daeng Mattiro (Kepala Daerah) Tahun 1955 - 1957
4. H. A. Mappanyukki Sultan Ibrahim MatinroE ri Gowa (Kepala Daerah/Raja Bone) Tahun 1957 - 1960
5. Andi Suradi (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1960 - 1966
6. Andi Djamuddin (Pejabat Bupati Kepala Daerah) Tahun 1966 - 1966
7. Andi Tjatjo (yang menjalankan tugas Bupati Kepala Daerah) Tahun 1966 - 1967
8. Andi Baso Amir (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1967 - 1969
9. Suaib (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1969 - 1976
10. H.P.B. Harahap (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1976 - 1982
11. H. Andi Madeali (Pejabat Bupati Kepala Daerah) Tahun 1982 - 1983
12. Andi Syamsu Alam (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1983 - 1988
13. Andi Sjamsoel Alam (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1988 - 1993
14. Andi Muhammad Amir (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1993 - 1998
15. Andi Muhammad Amir (Bupati Kepala Daerah) Tahun 1998 - 2003
16. H. Andi Muh. Idris Galigo (Bupati Bone) Tahun 2003 - Sekarang

Berdasarkan Perda Kabupaten Daerah Tingkat II Bone Nomor 1 Tahun 1990 tanggal 15 Pebruari 1990 ditetapkan Hari Jadi  Bone pada tanggal 6 April 1330.Dengan demikian Hari Ulang Tahun Bone ditetapkan pada tanggal 6 April.
 Sebaiknya Anda Tahu : Pesan Kajao Lalliddong Kepada Raja Termasuk Bupati
 Selain itu di dalam penyelanggaraan pemerintahan sangat mengedepankan azas kemanusiaan dan musyawarah. Prinsip ini berasal dari pesan Kajaolaliddong seorang cerdik cendikia Bone yang hidup pada tahun 1507-1586 yang pernah disampaikan kepada Raja Bone seperti yang dikemukakan oleh Wiwiek P . Yoesoep (1982 : 10) bahwa terdapat empat faktor yang membesarkan kerajaan yaitu:


  1. Seuwani, Temmatinroi matanna Arung MangkauE mitai munrinna gauE (Mata Raja tak terpejam memikirkan akibat segala perbuatan).

  2. Maduanna, Maccapi Arung MangkauE duppai ada’ (Raja harus pintar menjawab kata-kata).

  3. Matellunna, Maccapi Arung MangkauE mpinru ada’ (Raja harus pintar membuat kata-kata atau jawaban).

  4. Maeppa’na, Tettakalupai surona mpawa ada tongeng (Duta tidak lupa menyampaikan kata-kata yang benar).

Selanjutnya,

Pesan Kajaolaliddong ini antara lain dapat diinterpretasikan ke dalam pemaknaan yang mendalam bagi seorang raja betapa pentingnya perasaan, pikiran dan kehendak rakyat dipahami dan disikapi.


Kedua
, yang menjadi pelajaran dan hikmah dari sejarah Bone terletak pada pandangan yang meletakkan kerjasama dengan daerah lain, dan pendekatan diplomasi sebagai bagian penting dari usaha membangun negeri agar menjadi lebih baik.

Urgensi terhadap pandangan seperti itu tampak jelas ketika kita menelusuri puncak-puncak kejayaan Bone dimasa lalu.

Dan sebagai bentuk monumental dari pandangan ini di kenal dalam sejarah akan perjanjian dan ikrar bersama kerajaan Bone, Wajo dan Soppeng yang melahirkan TELLUM POCCOE atau dengan sebutan lain “LaMumpatue Ri Timurung” yang dimaksudkan sebagai upaya memperkuat posisi kerajaan dalam menghadapi tantangan dari luar.

Kemudian pelajaran dan hikmah yang ketiga dapat dipetik dari sejarah kerajaan Bone adalah warisan budaya kaya dengan pesan. Pesan kemanusiaan yang mencerminkan kecerdasan manusia Bone pada masa lalu.

Daftar Nama Raja Bugis Bone

RAJA BONE

Akkarungeng

Akkarungeng bisa disepadankan dengan pararaton di Jawa Timur (Kitab Raja-raja, yang memuat kisah raja-raja zaman kerajaan Singasari dan Majapahit). Akkarungeng adalah sebuah kitab yang memuat peristiwa suksesi di Kerajaan Bone; diawali oleh pengangkatan raja/mangkau’ oleh kelompok-kelompok masyarakat (anang), masa keemasan dan masa kemunduran sampai akhirnya berintegrasi dengan Republik Indonesia.

Hampir tidak ada bukti fisik yang dapat ditelusuri untuk mencari tahu sejarah awal Kerajaan Bone selain tulisan-tulisan kuno yang terdapat dalam lontara’. Hanya sedikit informasi dari lontara’ sebagai sebuah fakta, bahkan mengenai asal-usul Manurung-E disinyalir sebagai mitos, berupa dongeng yang bersumber dari “sure La Galigo” dan budaya tutur masyarakat Bone. Namun, setelah era Manurung-E, kesadaran akan sejarah agaknya mulai mendapat perlakuan khusus yang ditandai dengan keinginan pihak kerajaan maupun masyarakat luas melakukan penulisan silsilah dan keturunan raja-raja yang sudah ditulis dengan cermat dalam lontara’ sehingga kesahihannya dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai cross check untuk menentukan tahun berdiri kerajaan Bone, peristiwa-peristiwa alam yang tertulis dalam pararaton atau prasasti di bekas reruntuhan kerajaan Majapahit di Jawa Timur, sinkron dengan peristiwa-peristiwa alam yang tertulis dalam lontara’. Hal ini sedikit banyaknya memberikan andil untuk membuat sejumlah asumsi untuk mengungkap masa awal kerajaan Bone.

Bahan baku pada Akkarungeng ini diambil dari karya Drs. A. Amir Sessu, Mantan Kasi Kebudayaan Kandepdikbud Kabupaten Bone yang disadur dari Lontara’ Akkarungeng ri Bone yang selanjutnya ditulis ulang oleh Asmat Riyadi, pendidik dan budayawan di Bone. Namun oleh pengelolah blog ini disajikan dalam format yang berjenjang untuk mengklasifikasi awal pemerintahan, perubahan-perubahan kebijakan, silsilah dan keterangan-keterangan lain. Jikapun ada tambahan akan diusahakan memberi referensi jika pembaca berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

 

1. Mattasi LompoE ManurungngE ri Matajang 1330-1358 (28 Thn)

 

2. La Ummasa 1358-1424 (66 Thn)

 

3. La Saliyu Karampelluwa 1424-1496 (72 Thn)

4. Ibenri Gau Arung Majang 1496-1516 (20 Thn)

5. La Tenri Sukki 1516-1543 (27 Thn)

6. La Uliyo Bote’E 1543-1568 (25 Thn)

7. La Tenri Rawe BongkangngE 1568-1584 (16 Thn)

8. La Inca’ 1584-1595 (11 Thn)

9. La Pattawe MatinroE ri Bulukumba 1595-1602 (7 Thn)

10. We Tenri Tuppu Maddussila 1602-1611 (9 Thn)

11. La Tenri Rua Arung Palakka MatinroE ri Bantaeng 1611 (3 bln)

12. La Tenri Pale To Akkappeang Arung Timurung 1611-1625 (14 Thn)

13. La Maddaremmeng 1625-1640 (15 Thn)

14. La Tenroaji Tosenrima 1640-1643 (3Thn)

15. La Tenri Tatta Arung Palakka 1667-1696 (29 Thn)

16. La Patau Matanna Tikka 1696-1714 (18 Thn)

17. Batari Toja Dattalaga Arung Timurung 1714-1715 (1 Thn)

18. La Padassajati 1715-1718 (3 Thn)

19. La Pareppa To Sappewali 1718-1721 (3 Thn)

20. La Panaongi To Pawawoi 1721-1724 (3 Thn)

21. Batari Toja Dattalaga Arung Timurung 1724-1749 (25 Thn)

22. La TemmassongE TO AppaingE 1749-1775 (26 Thn)

23. La Tenri Tappu 1775-1812 (37 Thn)

24. To Appatunru 1812-1823 (11 Thn)

25. I Mani Arung Data 1823-1835 (12 Thn)

26. La Mappaseling 1835-1845 (10 Thn)

27. La Parenrengi 1845-1857 (12 Thn)

28. Tenriawaru Pancaitana Besse’ Kajuara 1857-1860 (3 Thn)

29. Singkeru’ Rukka 1860-1871 (11 Thn)

30. Fatimah Banri 1871-1895 (24 Thn)

31. La Pawawoi Karaeng Sigeri 1895-1905 (10 Thn)

32. La Mappanyukki 1931-1946 (15 Thn)

33. Andi Pabbenteng Petta Lawa 1946-1951 (5 Thn)

Selasa, 15 Mei 2012

belajar hipnotis dan cara menghindarinya

Belajar Bagaimana Cara menghipnotis dan cara menghindari hipnotis dengan tips dan trik khusus yang mungkin jitu dan mudah dipelajari,Tema hipnotis kini sedang populer diberbagai acara televisi itu adalah sebuah bentuk positif dari perkembangan ilmu hipnotis diIndonesia ,Dahulu Kita biasanya mengenal hipnotis sebagai sebuah bentuk kejahatan. Kita bisa kehilangan uang,kendaraan, atau barang berharga lainnya di tempat umum bahkan ada juga yang menggunakan hipnotis kepada seorang wanita agar mau dijadikan pacar,,weleh,,,,, tanpa kita sadari biasanya target dari tindak kejahatan dengan metode hipnotis ini adalah para wanita. Dengan cuma ditepuk bahu, atau yang lain. Bisakah kita hindari? Bagaimana caranya dan juga tips dan trik agar kita terhindar dari hipnotis? Jawabnya tentu saja bisa. Pertama dengan mengetahui apa itu hipnotis dan bagaimana cara kerjanya. Dan ini mudah.

Hipnotis sebenarnya istilah buat pelakunya, tindakannya sendiri disebut hipnosis. Hipnosis tidak ada kaitannya dengan ilmu hitam. Ini persepsi yang harus kita buang dulu. Hipnosis sendiri adalah ilmu pengetahuan yang layak dipelajari oleh siapapun. Dia seperti pisau, bisa dipakai untuk memotong bawang atau malah membunuh. Tergantung pemakainya.

Hipnosis terkait dengan perilaku (pikiran) kita sehari-hari. Untuk diketahui, mayoritas tindakan kita itu digerakkan oleh pikiran (alam) bawah sadar kita. Pikiran ini yang membentuk persepsi otomatis kita terhadap sesuatu. Pikiran bawah sadar terbentuk dari apa yang indra kita serap setiap hari. Prosesnya juga kerap tidak kita sadari. Apa yang kita lihat, baca, makan, dengar, dan rasakan, semua akan membentuknya. Ketika pikiran bawah sadar kita bekerja, tentu pikiran sadar kita tidak berfungsi. Sehingga kita tidak bisa berpikir logis atau kritis.

Di antara alam sadar dan alam bawah sadar, terdapat critical area yang membatasi. Hipnosis adalah tindakan untuk mengurangi peran area kritis tersebut hingga akhirnya pikiran bawah sadar kita terbuka. Saat hipnotis berhasil memasuki alam bawah sadar kita, tentu kita tidak menjadi kritis dan sangat mudah menerima sugesti. Mentransfer uang, menyerahkan kendaraan, atau lainnya, adalah hasil dari sugesti hipnotis tadi.

Cara untuk mengurangi peran area kritis ini biasanya disebut induksi. Tekniknya macam-macam. Di antaranya dengan pembingungan (membuat kita bingung), intimidasi (membuat kita terpana karena takut atau kagum), pengalihan mendadak, sugesti perlahan, atau yang lain. Kebanyakan hipnotis menggunakan kombinasi dari berbagai teknik tersebut.

Contohnya begini. Pelaku kejahatan hipnosis (selanjutnya dalam artikel ini saya sebut hipnotis) biasanya screening calon korban terlebih dahulu. Yang banyak diincar adalah wanita, remaja, orang yang terlihat kurang percaya diri, dan orang yang sendirian. Wanita diincar karena sering menggunakan perasaan sehingga critical areanya mudah terbuka. Remaja banyak diincar karena critical areanya masih tipis. Orang yang kurang percaya diri itu sugesti dirinya rendah sehingga mudah disugesti orang lain. Dan mereka yang sendirian, minimal mudah melamun atau bengong, sehingga peluang dihipnosis besar. Oya, biasanya hipnotis berpenampilan fisik intimidatif. Bisa membuat kita takut atau kagum. Bisa sangar atau malah perlente sekalian. Hipnotis juga harus memiliki sugesti diri yang tinggi, minimal lebih tinggi dari korbannya.

Kembali ke screening, yang tentu dan ternyata tidak seprofesional itu. Banyak hipnotis yang salah duga. Karena cover buku belum tentu menjelaskan isinya. Oleh karenanya, hipnotis lebih cenderung trial and error bahkan acak dalam mencari korban. Tepuk sana tepuk sini.

Nah, biasanya dari sekian orang yang ditepuk bahunya, ada saja satu atau dua orang yang setelah ditepuk dia terlihat kebingungan (blank). Ini menandakan critical areanya mulai goyah. Ini teknik pengalihan mendadak. Ada yang pada tahap ini saja korban sudah bisa dihipnosis. Bagi yang critical areanya hanya goyah (bukan terbuka), hipnotis bisa mengajukan tangannya untuk bersalaman, ketika korban menyambutnya secara refleks, berarti tanda positif bagi hipnotis. Posisi tangan saat bersalaman biasanya berbeda dari lazimnya, hipnotis suka mengangkat tangan korban dari posisi biasanya. Lalu hipnotis melancarkan pertanyaan aneh (teknik pembingungan), misalnya,”Di mana selat sunda terbakar adonan kuenya?” , dengan tangan masih digenggam. Pertanyaan ini untuk semakin membingungkan pikiran sadar korban. Karena dilakukan pada saat critical area korban goyah, korban bukannya malah berpikir, tapi sebaliknya. Selanjutnya hipnotis bisa mengalihkan mendadak korban lagi dengan menghentakkan ke bawah tangan korban yang sedang bersalaman dengannya. Setelah critical area korban terbuka, tinggal melakukan sugesti saja.

Atau contoh lain, tanpa melancarkan pertanyaan aneh, hipnotis akan mencoba mensugesti perlahan si korban. Untuk yang satu ini diperlukan kemampuan persuasi yang bagus dari hipnotis. Dan tentu lebih sulit, namun ternyata lazim terjadi. Banyak pelaku bermodus menjual barang nggak jelas atau kehabisan ongkos lalu berhasil merogoh kocek korban begitu dalam.

Contoh di atas adalah hipotesis dan modus yang pernah saya ungkap di lapangan. Tentu banyak variasi yang lainnya. Yang patut dicetak tebal, hipnosis hanya terjadi atas seizin kita yang dihipnosis. Meski kita disugesti orang lain, pada dasarnya kita lah yang mengizinkan. Karena saat critical area kita menipis, dapat dengan mudah bagi kita-semestinya- untuk menebalkannya lagi. Namanya juga critical area.

Setelah mengetahui bagaimana hipnosis bekerja, apalagi yang harus kita lakukan? Tips paling ampuh tentu saja kita mesti memiliki sugesti diri yang baik, sehingga tidak mudah disugesti oleh orang lain tanpa seizin kita. Sugesti diri ini bertetangga dekat dengan spiritualitas (keyakinan = alam bawah sadar). Adapun cara paling mudah untuk meningkatkan spiritualitas adalah dengan mensyukuri hidup kita saat ini. Bersyukur dalam hati, lisan, dan perbuatan. Guru The Secret, Joe Vitale, pun sepakat dengan teknik ini. Selebihnya kita hanya perlu meningkatkan kewaspadaan saja. Semoga bermanfaat

Beaiswa Internasional

 

Beasiswa Selandia Baru (New Zealand) untuk ASEAN – Indonesia

Beasiswa New Zealand-ASEAN Scholars Awards (NZ-AS) ini dibuka untuk negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, untuk melanjutkan studi pasca sarjana program master dan doktor di Selandia Baru penerimaan tahun 2013.
24Feb2012 | | 6 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa Musik di Musicians Institute, Amerika Serikat (Musicianship Scholarship)

Anda senang bermusik? Saat ini Musicians Institute di Los Angeles Amerika Serikat memberikan penawaran beasiswa untuk musisi yang diberi nama “Musicianship Scholarships“. Beasiswa musisi ini diberikan untuk warga negara AS dan non-AS yang mendaftar di kelas instrumen dan vokal Bachelor of Music, Assosiate of Arts.
6Feb2012 | | 9 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa Fulbright Program Master 2012

Beasiswa fulbright merupakan beasiswa yang diberikan untuk mahasiswa internasional dari berbagai negara untuk studi di Amerika. Program fulbright ini diselenggarakan oleh Fulbright Foundation dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Kedua lembaga inilah yang akan memproses aplikasi calon mahasiswa.
7Dec2011 | | 34 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa Pemerintah Cina di Nanjing University Program Master dan PhD

Beasiswa Pemerintah Cina adalah program beasiswa yang digulirkan oleh pemerintah Cina untuk memfasilitasi mahasiswa dan sarjana dari seluruh dunia untuk melakukan studi dan penelitian di universitas Cina.
28Oct2011 | | 1 comment | Baca Selengkapnya

Indonesia English Language Study Program – Beasiswa Bahasa Inggris di Amerika

Indonesia English Language Study Program adalah program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di universitas-universitas di Amerika Serikat selama 8 (delapan) minggu. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 (masih aktif – belum sidang kelulusan) dari berbagai jurusan dari universitas manapun di seluruh Indonesia.
28Oct2011 | | 26 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa Manajemen Hotel Internasional, Stenden University Bali

Stenden University Bali mengundang para pelajar Indonesia berprestasi yang mempunyai motivasi tinggi untuk belajar International Hotel Management di Bali. Lulusannya akan mempunyai dua gelar (double bachelor’s degree) dari Eropa dan Indonesia (Sarjana Ekonomi).
26May2011 | | 15 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa S1 Kuliah di Malaysia dari CIMB Niaga

Bagi Anda yang akan lulus Sekolah Menengah Atas tahun ini, seperti tahun sebelumnya, tahun ini CIMB Niaga kembali menawarkan beasiswa untuk kuliah s1 di universitas-universitas Malaysia. Beasiswa ini ditujukan untuk para pelajar SMA di seluruh penjuru nusantara yang berkeingan meneruskan pendidikan tingkat tinggi.
14Apr2011 | | 15 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa Pemerintah Brunei Darussalam 2011-2012

Pemerintah Brunei Darussalam menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa asing pada tahun akademik 2011-2012. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Brunei yaitu Universiti Brunei Darussalam (UBD), Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) dan Institut Teknologi Brunei (ITB). Tahun akademik pada ketiga perguruan tinggi tersebut akan dimulai pada bulan [...]
15Nov2010 | | Comments Off | Baca Selengkapnya

Beasiswa untuk Mahasiswa IPB dari Rabobank Tahun 2010/2011

Rabobank, sebuah bank terkemuka pada sektor pangan dan agribisnis kembali menggulirkan program beasiswa bagi mahasiswa baru asal IPB dari fakultas pertanian, teknologi pertanian dan ekonomi manajemen.
17Jul2010 | | 8 comments | Baca Selengkapnya

Beasiswa BCA Finance 2010 untuk Mahasiswa S1 Tingkat II

BCA Finance kembali menggulirkan program beasiswa untuk mahasiswa S1 yang teleh menyelesaikan semester 2. Beasiswa diberikan kepada 35 mahasiswa berprestasi dan kurang mampu dalam ekonomi.

Internasional Scholarships Resource


[Denmark] PhD scholarships in Photonics Engineering at DTU Fotonik

DTU Fotonik seeks qualified candidates for a number of vacant PhD positions. Candidates are invited to apply for a specific project from the list below or to submit individual project proposals. Additional information concerning individual project proposals should be obtained by contacting the potential main supervisor directly. The procedure for these projects is described below.
Communication Technology
Network architecture for high demanding video applications
Cognitive approach for service oriented integration of home, access and core networks
Dynamic Photonics
Photonic crystal THz fibers and functional fiber devices
Multi-color all-fiber femtosecond laser tunable in the near-infrared, visible, and ultraviolet range
Light Sources & Industrial Sensors
IR and THz sensing
Enhanced phase microscopy

 


[Thailand] Double Degree Masters Program in Urban Water Engineering and Management at Asian Institute of Technology

Application Procedure

For admission to the UWEM programme you can apply to either UNESCO-IHE or AIT.

For UNESCO-IHE: please complete the application form for MSc programmes, which can be downloaded from UNESCO-IHE`s website: www.unesco-ihe.org/apply. Please mention clearly that you are applying for the Urban Water Engineering and Management programme, and send the application form and other required documents by air-mail. If you are late, consider sending your application by express mail (DHL, TNT).

For AIT, Bangkok: you can download the application form from the website of AIT: http://www.ait.ac.th/admissions/application.html and submit the completed form with required documents. Alternatively, you can also submit your application online from the same web site. Please mention clearly that you are applying for the double degree programme on Urban Water Engineering and Management (UWEM).

Academic Funding

A. Application for Admissions with Available Funding

For those prospective students who have prospective funding from their employers, donors, self, or other sources, the application procedure above should be followed and applications are accepted until 31 May 2011. If the admission offer is required by you for seeking financial support from external sources, please apply for admission as soon as possible.

B. Application for Admissions with Application for the Netherlands Fellowship Programme (NFP)
 


[Portugal] IST-EPFL Joint Doctoral Initiative Call for PhD Student Applications in Distributed and Cognitive Robotics Focus Area

IST-EPFL Joint Doctoral Initiative
Call for PhD Student Applications
Distributed and Cognitive Robotics Focus Area

The Instituto Superior Tecnico (IST) and the Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL) offer a Joint Doctoral Initiative in 7 cutting edge research domains.:

  • Biological and Medical Imaging
  • Distributed and Cognitive Robotics
  • Computational and Stochastic Mathematics
  • Antennas and EM devices for Wireless Applications
  • Environmental Hydraulics
  • Plasma Physics
  • Architecture

The focus area of Distributed and Cognitive Robotics is highly interdisciplinary and involves two main research lines:
(i) distributed, networked robots and,
(ii) cognitive personal assistant robots and devices capable of interacting with humans and understanding human actions.
 


[France] Postdoctoral Position in Neurophysiology at Paris Descartes University

A 3-year postdoctoral position funded by the "Agence Nationale de la Recherche" (ANR) will be available in January 2011 to join an INSERM-CNRS unit of Paris Descartes University. The hosted group entitled "Neuron-Glia Interactions" led by Etienne Audinat is also affiliated to the "Paris School of Neuroscience" network of excellence.

A current objective of the group is to elucidate the role of microglial cells, the resident macrophages of the CNS, in different physiological and pathological conditions. The present project is focused on the role of microglia in epilepsy. The team has recently described changes in microglial cell functional properties in a model of status epilepticus (Avignone et al. 2008; Menteyne et al. 2009) and the postdoctoral fellow will analyze the impact of microglia activation on neuronal survival and activity in this model. The project combines different approaches, including in vitro and in vivo electrophysiology, imaging, molecular biology and histochemistry and is conducted in collaboration with the groups of Valentin Nägerl (Bordeaux University, France), Stephane Auvin (Robert Debré Hospital, Paris, France) and Bruno Lucas (Cochin Institute, Paris, France).
 


[China] Fellowship: Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies

Since 2000, the APRICOT Fellowship Program has provided opportunities to personnel from developing countries to participate in APRICOT. The program provides basic financial assistance to selected applicants, who fulfill eligibility criteria and are then selected by the Fellowship Committee.

The Fellowship Award which is granted to successful applicants (Fellows) covers a proportion of conference registration, travel, and living expenses associated with attending APRICOT.

Who can apply?

The APRICOT Fellowship Program targets individuals from developing countries who are actively involved in Internet development, in a professional capacity, in any of the following roles:

  • Engineers (network builders)
  • Decision makers in government, educational, non-government and private sectors
  • Educators and trainers
 


[Italy] Various PhD Scholarships Available at IMT Lucca

Doctoral Programs Competitions for admission are open in the following Ph.D. Programs at IMT:
Computer Science and Engineering
The doctoral program aims at preparing researchers and professionals with a wide knowledge about the foundations of informatics and about its applications to a variety of systems and disciplines, focusing on aspects of particular importance in the present context. The new version of informatics is changing the perspective of other disciplines and several aspects of common life, and is the target of very active research in the international scene.
Economics, Markets, Institutions
The program aims at dealing with issues in political economy, applied public economics, the functioning of industries and markets, the impact of macroeconomics on productivity and growth. A distinctive feature of the Ph.D. program is the integration of theoretical, technical, and practical expertise, aimed to educate highly qualified professionals, who analyze, plan, and manage concrete interventions of political economy. Theoretical methodologies and models are generated and tested, through the systematic investigation of the real world, with a distinctive focus on concrete observation of markets and their actors. At the end of the program, students are able to identify commonalities as well as distinctive characters of economies, markets, and industries.