Belajar Bagaimana Cara menghipnotis
dan cara menghindari hipnotis dengan tips dan trik khusus yang mungkin
jitu dan mudah dipelajari,Tema hipnotis kini sedang populer diberbagai
acara televisi itu adalah sebuah bentuk positif dari perkembangan ilmu
hipnotis diIndonesia ,Dahulu Kita biasanya mengenal hipnotis sebagai
sebuah bentuk kejahatan. Kita bisa kehilangan uang,kendaraan, atau
barang berharga lainnya di tempat umum bahkan ada juga yang menggunakan
hipnotis kepada seorang wanita agar mau dijadikan pacar,,weleh,,,,,
tanpa kita sadari biasanya target dari tindak kejahatan dengan metode
hipnotis ini adalah para wanita. Dengan cuma ditepuk bahu, atau yang
lain. Bisakah kita hindari? Bagaimana caranya dan juga tips dan trik
agar kita terhindar dari hipnotis? Jawabnya tentu saja bisa. Pertama
dengan mengetahui apa itu hipnotis dan bagaimana cara kerjanya. Dan ini
mudah.
Hipnotis sebenarnya istilah buat
pelakunya, tindakannya sendiri disebut hipnosis. Hipnosis tidak ada
kaitannya dengan ilmu hitam. Ini persepsi yang harus kita buang dulu.
Hipnosis sendiri adalah ilmu pengetahuan yang layak dipelajari oleh
siapapun. Dia seperti pisau, bisa dipakai untuk memotong bawang atau
malah membunuh. Tergantung pemakainya.
Hipnosis terkait dengan perilaku
(pikiran) kita sehari-hari. Untuk diketahui, mayoritas tindakan kita
itu digerakkan oleh pikiran (alam) bawah sadar kita. Pikiran ini yang
membentuk persepsi otomatis kita terhadap sesuatu. Pikiran bawah sadar
terbentuk dari apa yang indra kita serap setiap hari. Prosesnya juga
kerap tidak kita sadari. Apa yang kita lihat, baca, makan, dengar, dan
rasakan, semua akan membentuknya. Ketika pikiran bawah sadar kita
bekerja, tentu pikiran sadar kita tidak berfungsi. Sehingga kita tidak
bisa berpikir logis atau kritis.
Di antara alam sadar dan alam bawah sadar, terdapat critical area yang membatasi. Hipnosis adalah
tindakan untuk mengurangi peran area kritis tersebut hingga akhirnya
pikiran bawah sadar kita terbuka. Saat hipnotis berhasil memasuki alam
bawah sadar kita, tentu kita tidak menjadi kritis dan sangat mudah
menerima sugesti. Mentransfer uang, menyerahkan kendaraan, atau lainnya,
adalah hasil dari sugesti hipnotis tadi.
Cara untuk mengurangi peran area
kritis ini biasanya disebut induksi. Tekniknya macam-macam. Di
antaranya dengan pembingungan (membuat kita bingung), intimidasi
(membuat kita terpana karena takut atau kagum), pengalihan mendadak,
sugesti perlahan, atau yang lain. Kebanyakan hipnotis menggunakan
kombinasi dari berbagai teknik tersebut.
Contohnya begini. Pelaku
kejahatan hipnosis (selanjutnya dalam artikel ini saya sebut hipnotis)
biasanya screening calon korban terlebih dahulu. Yang banyak diincar
adalah wanita, remaja, orang yang terlihat kurang percaya diri, dan
orang yang sendirian. Wanita diincar karena sering menggunakan perasaan
sehingga critical areanya mudah terbuka. Remaja banyak diincar karena
critical areanya masih tipis. Orang yang kurang percaya diri itu sugesti
dirinya rendah sehingga mudah disugesti orang lain. Dan mereka yang
sendirian, minimal mudah melamun atau bengong, sehingga peluang
dihipnosis besar. Oya, biasanya hipnotis berpenampilan fisik
intimidatif. Bisa membuat kita takut atau kagum. Bisa sangar atau malah
perlente sekalian. Hipnotis juga harus memiliki sugesti diri yang
tinggi, minimal lebih tinggi dari korbannya.
Kembali ke screening, yang tentu
dan ternyata tidak seprofesional itu. Banyak hipnotis yang salah duga.
Karena cover buku belum tentu menjelaskan isinya. Oleh karenanya,
hipnotis lebih cenderung trial and error bahkan acak dalam mencari
korban. Tepuk sana tepuk sini.
Nah, biasanya dari sekian orang
yang ditepuk bahunya, ada saja satu atau dua orang yang setelah ditepuk
dia terlihat kebingungan (blank). Ini menandakan critical areanya mulai
goyah. Ini teknik pengalihan mendadak. Ada yang pada tahap ini saja
korban sudah bisa dihipnosis. Bagi yang critical areanya hanya goyah
(bukan terbuka), hipnotis bisa mengajukan tangannya untuk bersalaman,
ketika korban menyambutnya secara refleks, berarti tanda positif bagi
hipnotis. Posisi tangan saat bersalaman biasanya berbeda dari lazimnya,
hipnotis suka mengangkat tangan korban dari posisi biasanya. Lalu
hipnotis melancarkan pertanyaan aneh (teknik pembingungan), misalnya,”Di
mana selat sunda terbakar adonan kuenya?” , dengan tangan masih
digenggam. Pertanyaan ini untuk semakin membingungkan pikiran sadar
korban. Karena dilakukan pada saat critical area korban goyah, korban
bukannya malah berpikir, tapi sebaliknya. Selanjutnya hipnotis bisa
mengalihkan mendadak korban lagi dengan menghentakkan ke bawah tangan
korban yang sedang bersalaman dengannya. Setelah critical area korban
terbuka, tinggal melakukan sugesti saja.
Atau contoh lain, tanpa
melancarkan pertanyaan aneh, hipnotis akan mencoba mensugesti perlahan
si korban. Untuk yang satu ini diperlukan kemampuan persuasi yang bagus
dari hipnotis. Dan tentu lebih sulit, namun ternyata lazim terjadi.
Banyak pelaku bermodus menjual barang nggak jelas atau kehabisan ongkos
lalu berhasil merogoh kocek korban begitu dalam.
Contoh di atas adalah hipotesis
dan modus yang pernah saya ungkap di lapangan. Tentu banyak variasi yang
lainnya. Yang patut dicetak tebal, hipnosis hanya terjadi atas seizin
kita yang dihipnosis. Meski kita disugesti orang lain, pada dasarnya
kita lah yang mengizinkan. Karena saat critical area kita menipis, dapat
dengan mudah bagi kita-semestinya- untuk menebalkannya lagi. Namanya
juga critical area.
Setelah mengetahui bagaimana
hipnosis bekerja, apalagi yang harus kita lakukan? Tips paling ampuh
tentu saja kita mesti memiliki sugesti diri yang baik, sehingga tidak
mudah disugesti oleh orang lain tanpa seizin kita. Sugesti diri ini
bertetangga dekat dengan spiritualitas (keyakinan = alam bawah sadar).
Adapun cara paling mudah untuk meningkatkan spiritualitas adalah dengan
mensyukuri hidup kita saat ini. Bersyukur dalam hati, lisan, dan
perbuatan. Guru The Secret, Joe Vitale, pun sepakat dengan teknik ini.
Selebihnya kita hanya perlu meningkatkan kewaspadaan saja. Semoga
bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar